 |
| Rektor UNM. (Rizki Profesi) |
PROFESI-UNM.ORG - Rektor UNM dikabarkan bakal tiba di Indonesia hari ini, (15/10) pukul 11.00. Kedatangannya ini akan langsung dijadwalkan untuk memenuhi panggilan menteri terkait kasus tawuran yang terjadi di kampus UNM. Ia pun harus bersiap menerima sanksi jikalau Mendikbud memutuskan menetapkan sanksi bagi pejabat-pejabat universitas yang dianggap bertanggung jawab.
Sementara itu, Pembantu Rektor bidang Akademik (PR I), Sofyan Salam juga berangkat ke Jakarta pagi ini. Keberangkatannya tidak lain untuk memenuhi panggilan menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Moehammad Nuh terkait kasus bentrok antara FSD dan FT di UNM. Tidak hanya Sofyan, Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir pun turut serta ke ibukota Indonesia itu. Keduanya dijadwalkan bakal bersama rektor membahas tindak lanjut kasus pertikaian yang melibatkan kedua fakultas di Parangtambung tersebut.
Sebelum terbang ke jakarta, Sofyan menegaskan, universitas akan memberi sanksi tegas terhadap mahasiswa yang terbukti melakukan tawuran. Selain itu, kasus penemuan obat-obatan terlarang, seperti ganja di FSD juga dijaminnya akan dikenai sanksi. "Kasih saya nama-nam pelaku tawuran tersebut, saya pastikan sanksi tegas akan diberikan kepadanya," ancamnya. (*)
Reporter: Susi Amriani