Ali Imran. (Foto: Dok.Pribadi) |
Awalnya mahasiswa tersebut diberhentikan karena tidak memakai helm, kemudian dimintai Surat Izin Mengemudi (SIM), karena tidak memiliki akhirnya motornya ditahan.
Tidak terima motornya ditahan, ia meminta surat tugas kepada polisi. Karena ia takut yang menahannya bukan polisi melainkan preman. Namun ia langsung dipukuli hingga terjatuh ditanah.
Muhammad Ali Imran, menjelaskan bahwa tak tahu mengapa polisi tersebut langsung menganiayanya. Padahal ia sudah menjelaskan mengapa ia tak memakai helmnya dan membawa SIM.
"Langsungka napukuli pas kuminta surat tugasnnya. Ka kukira preman mengaku polisi. Padahal sudahji juga kujelaskan kenapaka tidak kupake helmku sama tidak bawah SIM. Kah barusanka keluar kuliah jadi nda sempat kupake," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa ia dianiaya layaknya seorang pencuri yang ketahuan. "Napukuli kayak pencurika. Tidak ada berhentinya. Sampaina banyak orang singgah lihatika," tambahnya. (*)
*Reporter: Rosni Armin