.JPG) |
| Dekan FMIPA, Hamzah Upu bersama Rektor UNM, Arismunandar (Sofyan - Profesi) |
Metode inilah yang nantinya akan diterapkan Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam waktu dekat. Itu diungkapkan Rektor UNM, Arismunandar, saat berdialog dengan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Hamzah Upu, di Masjid Ulil Albab, Kampus Parang Tambung.
Hypnoteaching merupakan salah satu metode hipnoterapi dengan cara menyingkirkan pengaruh buruk dalam pikiran sehingga peserta didik bisa meningkatkan konsentrasi serta lebih fokus dalam belajar. Hypnoteaching ini dapat membantu dalam memaksimalkan kecerdasan seseorang.
Menurut Arismunandar, semua dosen di UNM perlu mempunyai kemampuan sugesti agar mahasiswa dapat memahami dengan seksama materi kuliah yang disampaikannya. “Kalau menurut saya, dosen atau pun guru harus punya kemampuan sugesti. Ternyata ada ilmunya juga dan itulah yang harus dikuasai. Saya juga mau tahu ilmunya itu,” jelas Arismunandar.
Guru Besar Ilmu Administrasi Pendidikan ini pun mengharapkan, metode ini bisa dipergunakan untuk mengatasi masalah bentrok yang kerap terjadi di UNM. “Ini juga bisa kita terapkan untuk mengatasi masalah tawuran mahasiswa. Rasa benci, dendam, dan doktrin dari seniornya kita hapuskan dari pikiran bawah sadar mereka,” harapnya.
Sementara itu, Dekan FMIPA, Hamzah Upu selaku perintis hypnoteaching di UNM menyatakan, sebelum memprogramkan metode ini, pihaknya akan menggelar seminar terlebih dahulu bekerja sama dengan Fakultas Psikologi (FPsi), 8 Maret mendatang. Selain untuk mensosialisasikan, juga untuk menampung saran, baik itu pakar hipnotis atau pun pakar pendidikan “Diseminarkan dulu. Nanti banyak pakar yang bisa memberikan saran kepada kita, baru kita terapkan,” Hamzah Upu.
Lebih lanjut, ia mengatakan, keseriusan FMIPA itu dibuktikan dengan menambahkan fungsi hypnoteaching di laboratoriumnya karena akan digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para dosen dan mahasiswa. “Kita sudah tambahkan namanya lab kita jadi Laboratorium Microteaching dan Unconscious Mind Program FMIPA,” terang Hamzah.
Selaku praktisi hipnoterapi dan pembicara utama seminar, Jafaruddin mengatakan, metode hypnoteaching sangat baik dikuasai para dosen agar mahasiswa dapat dengan cepat dan lebih menyerap penyampaian dosen. “Ilmu apapun yang dikasih tapi kalau tidak mampu dan tidak mau menerima, ya percuma saja. Ini bagus sekali untuk penataan kejiwaan mahasiswa dibawa ke arah yang positif,” jelasnya.
Menurut dosen Jurusan Matematika FMIPA ini, jika telah menguasai teknik hipnosis, dosen bahkan mampu mensugesti tanpa menidurkan mahasiswa. “Ada teknik sugesti yang bisa diterapkan untuk memotivasi orang banyak sekaligus tanpa menidurkannya,” terangnya.
Jafaruddin menambahkan, mempelajari ilmu hipnosis tidak susah. Seseorang bahkan sudah bisa mempraktikkannya walah hanya belajar satu hari saja. “Yang jelas, asalkan punya kepercayaan diri dan orang yang mau dihipnotis memahami komunikasi kita. Satu hari belajar itu sudah bisa,” tutupnya. (*)
*Reporter: Khaerul Mustaan