 |
| Rektor UNM, Arismunandar menyerahkan buku karya peserta PPG saat pegelaran Yudisium PPG SM3T. (Sofyan - Profesi) |
PROFESI-UNM.COM - Dari 260 peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sebanyak 74 peserta dinyatakan belum lulus. Sedangkan 40 peserta lainnya dinyatakan tidak lulus pada pengumuman hasil akhir PPG SM3T UNM. 35 dari 40 peserta yang tidak lulus merupakan alumni program studi PGSD FIP UNM.
Direktur Program Pengembangan Profesi Guru (P3G), Abdullah Pandang menjelaskan 74 peserta yang dinyatakan belum lulus tersebut masih diberikan satu kali kesempatan mengikuti ujian susulan bersamaan dengan ujian PPG SD angkatan II. Sedangkan untuk peserta PPG program studi PAUD dan SD yang dinyatakan tidak lulus, mengingat sudah diberikan kesempatan dua kali uji ulang, maka sesuai ketentuan dinyatakan tidak lulus final.
"Sudah tidak ada kesempatan lagi bagi peserta PPG yang dinyatakan tidak lulus, sedangkan yang belum lulus masih diberikan kesempatan satu kali lagi bersamaan dengan ujian PPG SD angkatan," terangnya.
Menanggapi banyaknya peserta PPG SM3T yang tidak lulus, Pembantu Dekan Bidang Akademik FIS, Firman Umar angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena program studi PGSD yang merupakan salah satu jurusan favorit di UNM mengalami kelebihan beban yang berdampak pada kualitas yang menurun. Ia menuturkan selama ini PGSD terlalu berambisi menerima mahasiswa dalam jumlah banyak tanpa melihat jumlah dosen yang tidak memadai.
“Ini bukan masalah mahasiswanya, tapi PGSD itu overload artinya tak bisa lagi menjaga kualitasnya. Terlalu banyak beban sementara dosen pengajar hanya sedikit. Kalau tahun ini PGSD tetap ngotot menerima mahasiswa dalam jumlah yang banyak maka kemungkinan besar jumlah yang tidak lulus akan semakin membludak. Bikin malu saja,” jelas dosen PPKN itu. (*)
*Reporter: Sulastri Khaer / Andi Sadriani