(Ilustrasi: INT) |
Supriadi, salah satu kakak kandungnya mengungkapkan, dirinya akan mendatangi pihak Rumah Sakit tempat dimana Risma pernah dirawat selama dua hari. "Kami akan datangi Rumah Sakit Bhayangkara besok untuk meminta keterangan setelah meninggalnya Risma," katanya, Minggu (9/11).
Ia menduga, ada sesuatu yang janggal karena sebelum dibawa ke rumah sakit, Risma diperiksakan ke Praktek dan hasil visum membuktikan Risma didiagnosa penyakit Demam Berdarah (DBD) saja dan tak separah sebelum dirawat. "Dokter Handoko ditempat praktek itu bilang kalau Risma sakit DBD ji. Tapi karena ada ponakan di Rumah Sakit Bhayangkara, makanya kami rujuk kesana. Kami percayakan mi ponakan untuk merawat dan sebagainya," ungkapnya.
Namun hanya dua malam di Rumah Sakit, Risma semakin parah dan tak sadarkan diri, dia bahkan merontah dan tidak mengingat semua orang didekatnya. "Untuk itu kami bawa ke kampung karena kondisinya yang semakin parah, Rumah sakit juga tidak bisa mi mengobati," katanya.
Lebih lanjut, Supriadi menjelaskan, tiga hari yang lalu dirinya datang dari tempat kerjanya di Sorowako untuk melihat adiknya itu. "Saya di Sorowako ditelpon, katanya Risma sakit, jadi saya pulang ke Bulukumba tiga hari yang lalu. Sampai disini Risma sudah tidak bisa bicara, bahkan gerak saja sudah tidak mampu, matanya berkaca-kaca dan menatap ke atas terus. Nd pernah ngomong sampai meninggal," kenangnya. (*)
*Reporter: Kasdar Kasau