ilustrasi (int) |
Banyak yang mengandalkan uang itu untuk dibayarkan Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) Juli lalu, namun niat mereka harus tersandung oleh 500 Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang error. Pihak birokrasi pun terpaksa memutar otak mencarikan jalan keluar masalah tersebut, hingga akhirnya muncul solusi memindahkan semua rekening BBM dan PPA itu ke BANK yang aman katanya.
Namun tak bisa dipungkiri pula, 1681 penerima beasiswa ini bisa menelan waktu yang lama untuk mengolah ulang data yang dikirimkan. Mereka yang terlibat di keuangan UNM tak bisa memastikan kapan akan kucur beasiswa persemester itu.
Keluh kesah mahasiswa yang seolah di PHP bermunculan diberbagai media sosial seperti facebook dan twitter. Misalnya saja Dian Novitasari, mendengar solusi dari birokrasi membuatnya bertanya-tanya. "Jadi beasiswanya kapan cair??," tanyanya.
Begitu juga dengan dunia maya di twitter tak ketinggalan berkicau, N.E. Pratiwi pun lantunkan nada yang sama tentang kejelasan pencairan bantuan pemerintah itu. "Jadi bemanami nasibnya ini yg ndak cair beasiswanya?," cetusnya.
Sementara itu, Bendahara UNM Nasri, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, pihaknya telah mengirim ulang data mahasiswa penerima beasiswa kepada Kementrian Keuangan Repupblik Indonesia Direktorat Jendral Perbendaharaan. "Semua data sudah saya serahkan ke atas," katanya.
Meskipun demikian, ia tak punya kuasa untuk berbuat banyak soal waktu pencairan dana itu. "Tapi masalahnya kami tidak bisa menentukan jadwal pencairannya. Kami hanya menerima intruksi dari atas, jika sudah ada pasti kami hubungi cepat, dan pasti kami sebar pengumuman juga," janjinya.(*)
*Reporter: Kasdar Kasau