int |
Muhammad Rakib selaku salah satu dosen pembina KKN-PPM, mengaku kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dapat belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan banyak memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Dimana sebelum kelapangan, mahasiswa harus mengikuti pelatihan selama sebulan, kemudian diluncurkan kelapangan untuk melatih masyarakat selama sebulana.
"Bagusnya lagi biaya KKN lebih murah karena yang biayai hanya biaya KKN dan biaya hidup, sedangkan program yang dilaksanakan dibiayai oleh dikti," tuturnya.
Lanjut, rencananya tiap lokasi membutuhkan mahasiswa sebanyak 40 orang. Dan KKN-PPM ini terbuka untuk semua jurusan. Dimana untuk lokasi gowa masih memerlukan 11 mahasiswa, di herlang membutuhkan 4 mahasiswa, dan di maros membutuhkan 30 mahasiswa lagi.
"Jadi bagi mahasiswa yang berminat, silahkan ke ruangan saya untuk melakukan sesi wawancara," ajak ketua Pusat KKN ini. (*)
*Reporter: Nurlaela Basir