Menara Pinisi UNM |
Kepada Profesi, Sirajuddin menunjukkan arsip-arsip kepegawaian yang dibiarkan disusun di lantai karena rak telah penuh. Ia mengungkapkan lemari dan sebagian arsip kepegawaian UNM masih tidak dipindahkan dari gedung rektorat karena ruangan sudah tidak cukup untuk menampung lemari tersebut yang dipakai untuk penyimpanan arsip. “Ini baru arsip pegawai non akademik, belum itu arsip yang tenaga akademik (dosen, red) yang jumlahnya dua kali lipat ini, ” ungkapnya sambil menunjuk ke arsip di lantai.
Selain itu, ia mengkritisi ruangan para pemimpin universitas yang seolah-olah diacak begitu saja penempatannnya. Misalnya saja, ruangan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) yang sediakan di lantai 6. Kedua ruangan pemimpin berhadapan langsung dengan ruangan Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). Padahal BAPSI, seperti diketahui bersinggungan langsung dengan Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II) dan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Tapi anehnya, ruangan PR II dan BAUK malah di tempatkan di lantai yang berlainan yakni lantai 7.
Sementara menurutnya, ruangan Bagian Kepegawaian juga tidak cocok selantai dengan ruangan PR I dan PR III sebab tidak ada koordinasi langsung dari kedua PR tersebut. Ruangannya mestinya ditempatkan di lantai yang lebih di bawah karena setiap harinya dikunjungi banyak pegawai. Ruangan para pemimpin tidak singkron dengan ruangan yang selantai dengannya,” bebernya. Ia menganggap mestinya, ruangan PR I dan PR III mestinya berdekatan dengan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) karena punya koordinasi langsung sekaligus sekaligus bisa memonitori.
Lebih jauh, pria yang akrab mengenakan kacamata itu juga menyinggung adanya Sport Center di lantai 4, penyediaan tempat untuk alat kebugaraan itu tidak terdapat dalam rancang bangun Pinisi. “Yang saya tahu Pinisi ini dibangun untuk pelayanan akademik, kok ada tempat kebugaran di lantai 4 dan mengambil ruangan yang banyak dan luas,” singgung Sirajuddin. (*)
*Khaerul Mustaan