Mahasiswa yang terduga melakukan aksi tawuran. (Yasir-Profesi) |
“Saya belum Paham mengapa keenam mahasiswa FT itu bisa dibebaskan oleh pihak polisi hanya dengan alasan tidak ada bukti untuk menahan mereka,” keluhnya,
Kisman menambahkan jika hanya bersandar pada alasan tidak ada bukti, maka saya merasa hal ini tidak rasional. Keenam mahasiswa tersebut pada saat bentrok berada pada kerumunan massa yang sedang bentrok. Selain itu dari cara berpakaiannya juga sudah jelas bahwa mereka ikut dalam aksi tersebut, contohnya mereka menggunakan masker untuk menutupi wajah mereka.
“Banyak bukti yang bisa menuntut keenam mahasiswa tersebut, mereka ada didalam rombongan mahasiswa teknik yang sedang menyerang FBS, mereka juga menggunakan masker,” tambahnya.
Diakhir Kisman juga menegaskan jika selama ini dirinya masih enggan untuk berkunjung ke rektorat ataupun menghadiri rapat, ini adalah bentuk protes atas kekecewaan keputusan bebasnya pelaku tawuran tersebut. Bahkan saat pelantikan Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum FBS yang baru yaitu Anshari, dirinya enggan hadir.
“Kami masih berkabung atas segala apa yang telah menimpa FBS, saya masih belum bisa menghadiri pertemuan-pertemuan itu,” tutupnya.(*)
*Reporter: Sulastri Khaer