Aliansi Mahasiswa UNM menggelar aksi di Depan Gedung Rektorat, Rabu (4/12). Mereka mununtut birokrat mengambil langkah solutif mengatasi permasalahan yang terjadi di UNM. (Sofyan - Profesi) |
Guru besar FIS ini menantang kepada mahasiswa untuk menunjukkan data-data yang valid terkait bukti-bukti yang menyebabkan terjadinya masalah di UNM belakangan ini. “Saya akan memberikan bonus kepada siapa yang bisa menunjukkan bukti terkait aktor konflik yang terjadi belakangan ini,” katanya.
Heri tahir menuturkan konflik-konflik ini, telah merusak citra UNM sehingga di mata masyarakat mahasiswa dipandang sebelah mata. “Masyarakat telah mem-blacklish UNM, dimata mereka mahasiswa UNM suka berkelahi,” jelasnya saat memberikan penjelasan kepada aliansi Mahasiswa UNM.
Ia menduga konflik di UNM telah menjadi budaya dan mendarah daging sejak dulu kala yang sulit dihilangkan dan seolah mata kuliah wajib yang harus diikuti tiap tahunnya. “konflik UNM sudah terjadi 15 tahun silam dan 20 kali konflik serta tawuran bagaikan mata kuliah 3 SKS,” bebernya. (*)
*Reporter: Nurhalida HS/A. Hasni Fitri Yanti
Editor: Kasdar Kasau