 |
| (Int) |
Kepala Produksi Muhammad Yahya menerangkan, jika nantinya penonton akan disajikan tiga pementasan dari naskah yang sama namun masing-masing garapannya tentu akan berbeda bergantung sutradara. Bukan hanya sekadar pentas untuk memanjakan mata penonton namun pemain serta sutradara juga akan memperebutkan bangku juara.
“Bukan hanya satu pementasan namun tiga lakon dari kelas berbeda dengan naskah yang sama dan tiga sutradara yang berbeda,” terangnya.
Dosen Mata Kuliah Drama Rosita menjelakan, Governoor Djenderal von Batavia karya Nikolai Gogol ini bercerita tentang gambaran pemerintahan di kota Batavia (sekarang Jakarta). Pejabat pemerintahan yang digambarkan selalu memanipulasi data pemerintahan untuk kepentingan audit dari pemerintahan pusat. Pejabat pemerintah yang hanya menggunakan jabatannya untuk kekayaan pribadi semata.
“Pementasan ini nantinya akan menjadi satu kritikan kepada pemerintahan, karena cerita dalam lakon ini berkisah tentang pejabat pemerintah yang selalu lalai menjaga amanat rakyat. Mirip dengan pemerintah kita,” jelasnya.
Pemeran actor utama sebagai Governoor Muhammad Ilham dari kelas A, mengungkapkan turut bangga mendapatkan peran sebagai governor atau dizaman sekarang disebut gubernur. Nantinya peran yang dimainkannya akan menjadi kritikan bagi orang nomor satu di ibu kota propinsi, bahwa jabatan bukan untuk kepentingan pribadi dan berusaha menutupi semua kesalahan dengan kesalahan lain lagi.
“Saya bangga jadi gubernur di pentas ini, nanti bapak-bapak gubernur atau pejabat lain perlu mengoreksi diri jika memang lakon saya sama dengan perilaku mereka. Kita semua sudah sama-sama tahu jika pejabat negeri ini hobi korupsi,” katanya.
Penonton yang hadir juga akan dimanjakan dengan pameran puisi, selain dari kelas pendidikan akan ada juga pameran puisi dari kelas sastra angkatan 2012.(*)
*Reporter: Sulastri Khaer