Peserta dan Pendamping dari ELC Education Makassar (Awal - Profesi) |
Salah satu peserta dari Papua, Gema Christindo menjelaskan, ia sangat tertarik mengikuti Gebyar Atom 2013. Alasannya, karena dia menilai Gebyar ato sebagai ajang yang menguji kemampuan siswa untuk bersaing khususnya dalam mata pelajaran Kimia.
“Pada awalnya ditawarkan sama guru, untuk mencari pengalaman. Kemudian kita mellihat juga bahwa universitas ini (UNM, red) menawarkan suatu kompetisi yang dapat mengukur kemampuan siswa dan juga kita melihat bahwa potensi-potensi yang ada kita miliki bisa kita coba untuk bersaing dengan sekolah di Makassar,” jelas siswa kelas XII ini.
Dalam kompetisinya di cabang Scientific Oration, Gema mendeskripsikan dalam bahasa Inggris mengenai kelangkaan air. “Saat ini, di Papua air masih cukup berlimpah karena hutan yang menyerap air hujan masih berfungsi dengan cukup baik. Namun kalau kita tidak mencegah kelangkaan air dari sekarang, siapa yang akan menjamin kalau air tidak akan habis?” kilahnya.
Dalam studinya di ELC Education Makassar, Peserta dari timur Indonesia tersebut menjalani dua kelas yang dikelompokkan dalam kelas pagi dan kelas sore. Kelas pagi adalah kelas dengan kurikulum yang mengacu pada Cambridge IGCSE, kurikulum internasional yang setara untuk setiap jenjang kelas di SMA (all-level). Sementara itu, kelas sore menggunakan kurikulum nasional. Setelah menyelesaikan studi di ELC Education Makassar, peserta program tersebut akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zaeland, Malaysia, atau Singapura. (*)
*Reporter: Awal Hidayat
Editor: A. Ajip Rosidi