(int) |
Untuk menjadi seorang Pengajar Muda, diutamakan lulusan S1 seluruh universitas yang ada di Indonesia yang memiliki semangat juang, kemampuan adaptasi yang tinggi, menyukai tantangan dan kemampuan problem solving serta mampu menghargai dan berempati terhadap orang lain. Diutamakan fresh graduate atau kurang lebih 2 tahun setelah lulus dari berbagai disiplin ilmu, usia diutamakan di bawah 25 tahun dan memiliki IPK atau nilai akademis yang baik.
Selain itu, syarat utama untuk bisa mengikuti program Indonesia Mengajar tersebut adalah Warga Negara Indonesia, belum menikah dan sehat secara fisik dan mental. Pengajar juga mesti bersedia ditempatkan di daerah terpencil selama satu tahun. Ada sebanyak 17 kabupaten di seluruh Indonesia yang menjadi titik lokasi Pengajar muda menjalankan pengabdiannya selama setahun, termasuk di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
"Setelah selesai program ini maka label Pengajar Muda akan menempel seumur hidup. Anda kenal dan bagian dari rakyat jelata. Anda pernah hidup bersama mereka di pelosok sana, dan yang terpenting adalah anda sebagai anak-anak muda terbaik ini telah ikut –sekecil apapun- mendorong kemajuan, mengubah masa depan mereka jadi lebih cerah," pesan Anies Baswedan ketika melepaskan para Pengajar Muda di tahun 2010.
Indonesia Mengajar merupakan program sukarela yang dikhususkan bagi alumni-alumni perguruan tinggi yang ingin mengabdikan ilmunya di desa-desa terpencil. Gerakan ini dirumuskan di tahun 2009 oleh Anies Baswedan yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan didaulat oleh Majalah Foreig Policy sebagai 100 intelektual dunia. (*)
*Imam Rahmanto