Logo KSR UNM. (int) |
Tidak berbeda dengan dua tahun silam, gedung pemuda KNPI Sudiang lagi-lagi menjadi lokasi strategis pelaksanaan KBL VIII. Ketua UKM KSR UNM, Kamaruddin menjelaskan, pemilihan lokasi tersebut memang sudah dipertimbangkan melihat kondisi daerahnya yang memang cocok untuk menampung perkemahan peserta. “Satu-satunya dari beberapa opsi yang kami punya ya di gedung pemuda itu, karena lokasinya luas, bisa untuk berkemah puluhan kontingen peserta nantinya,” terangnya.
KSR menargetkan 40 kontingen se-Sulsel. Tiap kontingen (sekolah) akan mengirimkan 35 orang perwakilannya, dengan pembagian satu tim putra dan satu tim putrid yang masing-masing terdiri dari 15 orang. Tim putra maupun tim putrid akan didampingi oleh 2 bina damping. Dan terakhir, kontingen harus memiliki 1 ketua kontingen.
“Kita juga tidak mewajibkan untuk tiap sekolah mengirimkan sebanyak itu, 35 orang. Terpenting, melihat jumlah siswa yang dimiliki oleh setiap sekolah itu kan beragam. Misalnya saja, sekolah keperawatan yang memiliki siswa perempuan lebih banyak daripada siswa laki-laki,” tambah Kama, sapaan akrabnya.
Kegiatan yang akan berlangsung tanggal 24-29 Juni mendatang ini mencakup tiga kegiatan utama, berdasarkan nama, diantaranya Kemah, Bakti, dan Lomba. Kemah yang melingkupi acara perkemahan; kampung palang merah, remaja kreatif, dan edu-games. Bakti yang terdiri dari pelatihan Pembina PMR, Aksi Peduli Lingkungan (APEL), dan Life Skill Station. Terakhir, traveling, cerdas cermat, presentasi kepalangmerahan, puisi, drama, vokal grup, dan kreasi masak kepalangmerahan yang dikategorikan sebagai Lomba. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto