Dekan FSD, Karta Jayadi. (Fajrianto-Profesi) |
Pimpinan yang ikut dalam pertemuan ini di antaranya Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III) FBS, Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD), dan Pembantu Dekan Bidang Anggaran/Sarana dan Prasarana (PD II) FSD.
Sementara mahasiswa yang tergabung dalam aliansi 7 mata orange berasal dari Fakultas Seni dan Desain (FSD), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Dalam tuntutan tersebut, para mahasiswa beserta pimpinan fakultas yang hadir bersama menuntut kinerja Nasri selaku bendahara umum UNM yang dinilai tidak transparan dalam hal pengelolaan anggaran UNM.
Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam aliansi 7 mata orange, Ferdy, menutut untuk penghapusan DPP dan BOP yang hingga saat ini tak kunjung terealisasi peruntukannya. “Kami tak akan berhenti sampai di sini, kependudukan di rektorat akan terus dilangsungkan hingga DPP dan BOP dapat ditransparansikan dan direalisasikan sebagaimana mestinya,” serunya.
Sementara itu, Dekan FSD, Karta Jayadi, siap pimpin demo selanjutnya ketika Nasri tidak dapat mentransparansikan DPP, BOP dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2013 yang sudah cair pada akhir bulan Mei kemarin. “Saya tidak segan-segan untuk pimpin demo ke rektorat kalau Bendahara umum tidak dapat mentransparansikan semuanya,” kekeh Karta dalam pertemuan yang dimediasi oleh PR III UNM. (*)
*Reporter: Susi Amriani