(int) |
Salah satu guru besar UNM ini mengungkapkan, kenaikan biaya tersebut sebenarnya telah lama direncanakan pihaknya, melihat setiap tahun biaya transportasi juga mengalami peningkatan. Bukan hanya pada tahun ini ia pernah merencanakan kenaikan biaya, melainkan pada pelaksanaan-pelaksanaan KKN sebelumnya sudah pernah disampaikan hal serupa. Akan tetapi, mahasiswa-mahasiswa dari pengurus BEM maupun Maperwa menolaknya. “Malah kami pernah didemo gara-gara itu,” ujarnya.
“Selain itu, kita juga menginginkan adanya peningkatan kualitas dosen pembimbing KKN,” lanjutnya. Apalagi, menurutnya, dosen akan membimbing lebih dari 150 mahasiswa yang ber-KKN.
Akan tetapi, Ardi tetap bersikukuh akan menaikkan biaya KKN tahun ini. Jikalaupun mahasiswa menolak, ia menyarankan, lokasi-lokasi KKN pun tidak perlu yang jauh-jauh. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto