 |
| Aksi yang bertemakan "Selamatkan FIS, Selamatkan UNM" digelar Federasi Mahasiswa (FEMA) FIS, Rabu (6/3). Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan beberapa tuntutan salah satunya pengaktifan Sekretariat 24 Jam. (foto: Yasir - Profesi) |
PROFESI-UNM.COM - Minimnya sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) membuat Federasi Mahasiswa (FEMA) FIS kembali menggelar aksi menuntut realisasi anggaran Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP), Biaya Oprasional Pendidikan (BOP), dan Dana Penunjang Pendidikan (DPP) Rabu, (6/3).
Dalam orasinya, Presiden FEMA FIS, Budiman mengungkapkan hak dasar mahasiswa untuk mendapatkan sarana dan fasilitas akademik yang layak sama sekali tidak ada. "Jangankan pengadaan fasilitas yang baru, pemeliharaan fasilitas yang lama saja tidak bisa dilakukan oleh birokrat," bebernya.
Budiman menambahkan, dari semua mahasiswa FIS yang berjumlah 2508 yang telah membayar SPP, BOP, dan DPP, serta PMB fakultas mendapatkan sekitar Rp.1.581.950.000 yang masuk ke kas fakultas. "Dari semua mahasiswa FIS, anggaran yang diterima fakultas dari SPP dan DPP sekitar Rp1 miliar, ditambah lagi dari dana PMB sekitar Rp90 juta dan terakhir dana BOP yang berjumlah Rp400 juta. Namun sampai saat ini, sarana dan fasilitas akademik di FIS tidak ada perkembangan," ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Dekan FIS Amiruddin mengharapkan mahasiswanya bisa lebih bersabar menghadapi masalah yang terjadi di universitas khususnya di FIS. Amiruddin berdalih, minimnya sarana dan prasarana di FIS diakibatkan masalah keuangan yang terjadi di universitas.
"Saya harap mereka bisa bersabar. Sebenarnya kami tidak tinggal diam, hanya saja memang saat ini belum ada anggaran dari universitas. Saya sudah ajukan beberapa program kepada pihak universitas. Jika sudah ada anggaran, realisasi dari anggaran itu pasti segera kami lakukan," paparnya. (*)
*Reporter: Muhammad Yasir