(int) |
Dikti juga menyampaikan dalam surat edarannya bahwa kegiatan debat sudah menjadi kebutuhan dunia akademik mahasiswa. Tuntutan kompetensi penguasaan pengetahuan global menjadi salah satu alasan mengapa debat perlu menjadi bagian akademik mahasiswa. Di saat negara-negara berkembang mewajibkan muatan debat ke dalam kurikulum pendidikan mereka, Indonesia perlu terus menjadikan debat sebagai bagian kajian akademik, dalam bentuk apapun.
Satu tim terbaik yang melalui tujuh babak penyisihan dan tiga tim terbaik pada Grand fainal Main Draw akan dipriotaskan untuk mewekali Indonesia mengikuti debat tingkat dunia World University Debating Championship (WUDC). Dikti, bermohon kepada setiap perguruan tinggi agar dapat mengusulkan nanma-nama atau memotivasi para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini dengan mengisi formulir di www.dikti.go.id dan mendaftar ke Kopertis Wilayah masing-masing pada mulan Maret s.d. April 2013.
Dengan diselenggarkannya debat bahasa Inggris, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Illah Sailah melalui surat edarannya berharap mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Inggris, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan persoalan-persoalan nyata yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa.
Lebih lanjut ia menambahkan, mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat. Oleh karena itu, debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan negosiasi dan argumentasi mahasiswa dalam skala internasional. Sudah tepat jika institusi pendidikan di Indonesia melaksanakan lomba debat antar mahasiswa dalam rangka internalisasi semangat kompetisi positif yang bermuatan tuntutan kemampuan komunikasi dan argumentasi.(*)
*Reporter : Irwan Sukardi