 |
| (Int) |
PROFESI-UNM.COM - Penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mulai ditujukan bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2013/2014, melahirkan kontrofersi. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Sudirman menolak kebijakan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tersebut.
Menurutnya UNM belum siap menerapkan kebijakan UKT tersebut. “SPP reguler saja yang begini, UNM tidak becus mengelolaanya, bagaimana dengan UKT nanti”, ungkapnya. Ia menembahkan, meskipun mengacu pada biaya kuliah total sampai lulus, UKT akan tetap lebih mahal dari pada pembayaran kuliah reguler. “Memang Dikjen Dikti memberi arahan pada penentuan UKT, tapi segala keputusan penentuan nominalnya ada pada jurusan masing-masing," tambahnya.
Menanggapi hal ini Pembantu Dekan II Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Abdul Rahman, mendukung adanya kebijakan Dikjen Dikti tersebut. Ia menjelaskan UKT akan meringankan beban mahasiswa. “Mahasiswa nantinya tidak perlu membayar berbagai macam biaya, tetapi hanya membayar uang kuliah tunggal yang jumlahnya tetap dan berlaku sama tiap semester selama masa kuliah dan juga bisa menghindari pungutan-pungutan liar”, jelasnya.(*)
*Reporter: Andi Sadriani / Nurlaela