Berita Terbaru!! :
Home » , » Kasubag Kemahasiswaan FMIPA Dituding Korupsi

Kasubag Kemahasiswaan FMIPA Dituding Korupsi

Admin by Unknown on Sunday 16 December 2012 | 23:00

Draf yang berisi hasil pemotongan dana triwulan Lembaga Kemahasiswaan FMIPA. (Nurul-
Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Kasubag Kemahasiwaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Agus Salim diduga telah menyelundupkan anggaran kemahasiswaan yang diambil dari dana triwulan Lembaga Kemahasiswaan (LK). Hal ini bermula ketika ditemukannya, draf yang berisikan jumlah masing-masing pemotongan dana triwulan LK yang dilakukannya.

Dalam draf tersebut, dana triwulan untuk Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) sebesar seharusnya Rp850 ribu menjadi RP620 ribu, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) sebesar Rp700 menjadi Rp520 ribu dan untuk Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebesar Rp650 ribu menjadi RP400 ribu. Ironisnya, tujuan dari pemotongan anggaran itu pun tidak jelas di kemanakan. Bahkan, disinyalir praktik "main sunat" itu sudah lama terjadi.

Parahnya, Kaharuddin selaku Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan (PD III) FMIPA malah mengaku tidak tahu menahu mengenai adanya tindakan main sunat yang dilakukan Kasubag Kemahasiswaan, Agus Salim. “Kalau adanya pemotongan, saya tidak tahu, dimana potong dan berapa jumlahnya, tapi nanti akan saya coba telusuri,” ungkap dosen Fisika ini. Kaharuddin menambahkan, hingga saat ini yang bersangkutan belum juga menemuinya.

Hal ini pun sontak membuat sejumlah fungsionaris LK FMIPA geram. Mereka berjanji akan menuntut kepada siapa saja yang terlibat dalam praktik ini. Ketua Maperwa FMIPA, Sudirman misalnya, ia menilai Agus telah merampas hak LK. “Selama ini telah terjadi kebohongan, kebohongan yang dimaksud adalah anggaran yang diterima teman-teman LK tidak sesuai dengan apa yang seharusnya,” ungkapnya.

Lanjut Sudirman, akan menuntut kejelasan anggaran yang merupakan hak semua LK yang berada di FMIPA. “Tuntutan kami adalah semua potongan-potongan yang selama ini dipotong oleh kasubag kemahasiswaan itu dikembalikan, dan ketika tuntutan  itu tidak ditunaikan maka kami akan menuntut sampai ke akar-akarnya kemana uang itu,” tegas mahasiswa eksponen 09 ini.

Senada dengan Sudirman, Presiden BEM FMIPA, Muhammad Taufik juga  mengancam akan memboikot ruangan Tata Usaha apabila Agus tidak mengembalikan anggaran kemahasiswaan yang merupakan hak LK. “Kalau sampai ke depan dana triwulan ini masih dipotong, dan uang  triwulan yang telah dipotong itu tidak dikembalikan juga, maka tindakan  yang  kami  lakukan adalah  boikot tata usaha,” ancam Taufik.

Menurut Taufik, apa yang telah dilakukan oleh Agus telah melampaui batas dan di luar kewenangannya sebagai Kasubag Kemahasiswaan. “Inilah yang ingin kami perjelas, kenapa dipotong, dan harus dikembalikan uang itu, karena tidak ada sebenarnya pemotongan-pemotongan itu,” tandas mahasiswa Biologi ini.

Kekesalan juga dirasakan Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK), Ihsan menilai tindakan Agus memotong anggaran LK, sangat mengecewakan. “Sangat kecewa dengan birokrasi. Disaat teman-teman LK mati-matian galang dana, mereka seenaknya melakukan pemotongan terhadap dana itu,” keluhnya. Ihsan mengatakan pihak LK telah membicarakan permasalahan ini dengan Agus, namun belum menemukan kejelasan. “Kita masih menunggu hasil pembicaraannya dengan PD III, kalau tidak ditindaki, rencana teman-teman LK akan menggelar aksi menuntut itu,” tutupnya.

Hal serupa juga disampaikan Fajar Ashar selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI),  menurutnya terjadi penyimpangan anggaran yang diberikan oleh birokrasi, dengan yang diterima oleh LK “Kalau dikatakan nominalnya Rp625 ribu yang seharusnya diberikan untuk setiap himpunan, tapi yang kami terima hanya Rp400 ribu per triwulan,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Agus Salim malah membantah tudingan itu, ia beralasan pemotongan anggaran kemahasiswaan ditujukan untuk biaya operasional dan administratif. “Dana tersebut saya gunakan untuk biaya operasional, seperti materai, kuiitansi, dan stempel. Intinya pemotongan itu untuk melayani urusan-urusan mahasiswa yang berhubungan untuk kegiatan kemahasiswaan,” paparnya.

Tapi, ia berjanji dana triwulan berikutnya, akan diberikan secara utuh lagi untuk LK. “Untuk periode selanjutnya, triwulan ketiga dan keempat, tidak ada lagi pemotongan,” janjinya. Bahkan ia akan menuntut balik atas jasa-jasa selama ini dilakukan, jika saja nanti LK menuntut pengembalian pemotongan dana tersebut. (*)


Sumber: Weekly News edisi 14/ Desember/ 2012 



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap