Berita Terbaru!! :
Home » , » Kekurangan Guru SMK, FT Diminta "Turun Tangan"

Kekurangan Guru SMK, FT Diminta "Turun Tangan"

Admin by Unknown on Tuesday 13 November 2012 | 00:08

Husain Syam, Dekan Fakultas Teknik UNM. (Rizki/Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Kabar gembira untuk sivitas akademika Fakultas Teknik (FT), pasalnya sebanyak 40 mahasiswa dibutuhkan untuk mengikuti program pendampingan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hanya saja, yang dibutuhkan mahasiswa semester akhir dan alumni 2011-2012 (lebih diutamakan alumni fresh graduate).

Hal ini menjadi salah satu program kerjasama FT dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P2TK). Nantinya mahasiswa tersebut akan disebar di lima wilayah, seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.

Program ini sedikit berbeda dengan program KKN Pendampingan sebelumnya. Program sebelumnya merekrut mahasiswa dari berbagai jurusan, namun untuk program kali ini hanya untuk jurusan di FT saja dan hanya akan merekrut mahasiswa yang benar-benar produktif terkhusus jurusan kependidikan. Selain itu, mahasiswa dan alumni yang nantinya dinyatakan lulus, selain mengikuti pembekalan di kampus UNM, juga akan mengikuti pembekalan di Jakarta bersama dengan peserta-peserta di seluruh Indonesia.

Pembantu Dekan I FT, Muhammad Yahya, mengungkapkan program tersebut didasarkan berawal dengan melihat SMK apa saja yang sangat membutuhkan guru produktif. “Kita tidak asal merekrut mahasiswa atau alumni untuk menempatkan di sembarang tempat. Kami akan menempatkan mereka di SMK baru yang memang sangat membutuhkan guru,” ungkap dosen Teknik Otomotif ini.

Sementara itu, Dekan FT, Husain Syam mengatakan program ini bertujuan mengantisipasi “teriakan” SMK yang kekurangan guru. Menurutnya, saat ini banyak sekolah kejuruan yang masih minim gurunya. “Ada baiknya kita merekrut mahasiswa semester akhir dan alumni untuk bisa mengajar di SMK yang membutuhkan tenaga pendidik,” tegas mantan Ketua Jurusan Teknik Mesin ini.

Lanjut Husain, peserta nantinya akan mengabdi selama lima sampai enam bulan di sekolah dan diberi biaya hidup tiap bulannya di luar gaji yang akan mereka dapatkan. Selain itu, mereka juga mendapatkan sertifikat. Persyaratannya sangat mudah yakni mahasiswa S1 semester akhir dengan IPK minimal 2,75, alumni tahun 1 tahun lalu (2011-2012), mengisi formulir yang tersedia dan paling penting membuat surat pernyataan untuk tidak meninggalkan lokasi selama dalam proses mengajar. (*)


*Sumber: Tabloid Cetak



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap