 |
| Gedung FSD pasca bentrok. (Sugianto Profesi) |
PROFESI-UNM.ORG - Karta Jayadi selaku Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) mengaku siap menerima sanksi tegas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), sehubungan dengan tawuran yang telah terjadi di UNM dan melibatkan fakultas yang dipimpinnya. Hal tersebut diungkapkannya dalam dialog tentang tawuran kampus di Rumah Jabatan (rujab) Gubernur Sulsel, Bruga Sangiaseri, hari ini(12/10).
Menurutnya, pihaknya tak pernah mengharapkan adanya tawuran hingga merenggut nyawa dua mahasiswa dari Fakultas Teknik. "Saya siap menerima sanksi. Mau bagaimana lagi, saya sudah melakukan bermacam-macam cara untuk mencegah tapi tidak mempan," ungkapnya kepada Mendikbud.
Ia melanjutkan, berbagai cara yang ditempuhnya termasuk menskorsing mahasiswanya, Drop Out (DO), sampai memutus mata rantai satu generasi pada tahun 2010. Tapi hal itu ternyata belum mampu menghilangkan budaya anarkisme di kalangan mahasiswanya. "Saya yang bertanggung jawab atas peristiwa itu. Hanya itu yang mampu saya lakukan," sesalnya.
Dalam dialog itu, ia juga mengusulkan agar FSD ke depannya direlokasikan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. "Kalau bisa kami menempati gedung rektrorat lama, apabila gedung Phinisi telah jadi," pintanya. (*)
Reporter: Azhar Fadhil