 |
| Rombongan Polisi yang memasuki kampus UNM Parangtambung. (Rizki-Profesi) |
PROFESI-UNM.ORG - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, polisi kini tidak lagi memerlukan izin khusus untuk menangani tindak pidana yang terjadi di lingkungan kampus UNM. Mereka sudah dibebaskan untuk masuk ke wilayah UNM jika terjadi tindak pidana yang memerlukan proses penyelesaian dari pihak kepolisian. "Seperti halnya jika tawuran terjadi, maka mereka bisa langsung masuk ke dalam tanpa meminta izin dulu ke kita," papar Heri Tahir selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan.
Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan (MoU, red) yang telah ditekennya bersama Pembantu Dekan 9 Fakultas UNM di Polwiltabes Makassar beberapa waktu yang lalu. Ia menambahkan, penandatanganan MoU "Penanganan Tindak Pidana di Dalam Kampus" tersebut sebagai tindak lanjut atas kekerasan yang sering terjadi di UNM. "Apalagi seperti kasus pembakaran 8 motor yang kemarin terjadi itu, sampai sekarang kan belum ditemukan pelakunya. Itu karena polisi lambat bergerak. Mereka mesti meminta izin dulu kalau mau masuk kampus," jelasnya ketika ditemui di ruangannya.
Ia yang baru menjabat sebagai Pembantu Rektor III selama lebih dua bulan itu juga mengharapkan, dengan diberlakukannya MoU tersebut dapat mengurangi kebiasaan tawuran mahasiswa-mahasiswa di UNM. Menurutnya, kondisi kampus harus benar-benar kondusif untuk dijadikan tempat belajar. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto