Aksi Tari Saman Aceh yang ditampilkan oleh peserta Variasi UKM Seni UNM. Mereka akan kembali tampil di Festival Mahasiswa Nasional (Festamasio), UPI Bandung 2-10 Mei mendatang. (Foto: Dok.Profesi) |
Penulis naskah, Ifrah Al Hidayah mengungkapkan jika Idatunna Sangiangserri ini berkisah tentang seorang dewi yang akan menjadi penjaga kestabilan dunia. Dewi yang dijuluki dewi padi tersebut ceritanya berasal dari langit.
"Dewi padi ini akan menjaga dunia agar tetap aman dan tidak ada percekcokan," ceritanya.
Dikisahkan dewi padi tersebut adalah asal muasal paham pamali ditengah masyarakat Bugis-Makassar. Sang penjaga keatabilan tersebut juga diceritakan akan menanamkan sikap-sikap kesopanan antar sesama dan kepada orang yang lebih tua.
"Pesan sosial dari kisah ini juga kita tonjolkan," jelas mahasiswa Jurusan Fisika tersebut.
Pimpinan Produksi, Ilman Indra Ansyari juga menjelaskan jika naskah tersebut juga mampu mengkritiki sikap rakus manusia. Masyarakat yang suka menyombongkan diri serta merampas hak orang lain menjadi bahan kritikan naskah tersebut.
"Meski naskah tersebut berlatar waktu tempo dulu, tapu pesannya juga masih kekinian," jelas mantan Ketua Umum UKM Seni periode 2012/2013 tersebut.
Lanjut, Ilman menyampaikan jika naskah tersebut dipilih sesuai dengan tema Festamasio VII "Kami Ceritakan Tanah Kami". (*)
*Reporter: Sulastri Khaer