Masih Ingatkah Engkau Kisah Kanak Kita

Ilustrasi. (Int)

PROFESI-UNM.COM -
Mungkinkah kau masih ingat kisah kanak kita,
Kedua lututmu yang lecet itu akibat ulahku.
Kau jatuh dengan gemulai.
Tanpa rasa malu, tanpa rasa bersalah padaku.
Di rumput lebat dengan ranting runcing bergelimpangan sisa pohon yang di tebang beberapa hari lalu.
Tanpa sadar, kau malah menikmati rebah badanmu.

Sungguh, kau amat tegar.
Tak sedikit pun, matamu meneteskan air mata.
Malah, kau lebih cepat beranjak. Mengejarku kembali.
Batang kamboja dengan sengaja kau sentuh,
membuat bunganya berguguran diiringi rerintik air
yang ikut berjatuhan setelah hujan semalam
membasahi peradaban.

Sewaktu teman-teman lain sibuk bermain.
Kita senang mencuri waktu berduaan.
Di tepi sungai yang arusnya bergerak lembut.
Kita rendam jari-jari kaki yang kotor.
Dan berteriak sekeras-kerasnya,
hingga suara yang paling keras dinilai
dari pantulan terakhir yang terhenti
di antara gesekan daun-daun.

Padamu,
di tanganku surat pernikahanmu
telah membuatku belajar.
Betapa dulu kita pernah memperagakan
permainan nikah-nikahan.
Dan saling membisikkan pesan cinta.

Sajak ini hanya ingin mengingatkan padamu, kala kanak-kanak dahulu kita sungguh luar biasa. Namun, kau lupa saat kita tak lagi bersama.

Penulis: Al-Fian Dippahatang, mahasiswa Sastra Indonesia FBS UNM Angkatan 2012. 

======================================================================

Kirim Tulisan, Berita, Opini, Foto atau Karya Sastra Anda ke email  profesi_unm@yahoo.com untuk diterbitkan di rubrik Sivitas Menulis Profesi Online. Sertakan juga foto, nama lengkap, jurusan/prodi atau jabatan Anda.