Ilham Hidayat. (Foto: Int) |
Berdiri di sudut malam menghela gelisah
Tergesah dalam hembusan nafas panjang
Teramat kuyup segala apa yang ada pada dirinya
Kerudung hitam dewi malam
Menghanyutkan diri pada gerimis yang memuntah
Membuncahkan tangis untuk mengais rindu yang terbuang
Mengaung dalam lamunan pekatnya malam
Kekacauan membias merusak pikirnya
Menjadikan diri merintih kegentingan
Suaranya muluk terdengar kesal
Binar matanyapun kian meredup
Seperti api yang melekat pada bayangmu
Terhuyung diterpa tiupan angin yang membuas
Memboyong langkah pada pijakan lahan yang patah
Tertatih tersungkur oleh sedihnya air mata yang menyiksa
Kerudung hitam dewi malam
Oleh siapa engkau beradu
Mengapa Begitu berat beban yang mengumpul
Membuatmu terpukul, tertoreh luka
Akhirnya engkau tak menahu siapa dirimu
Sadarkah, bahwa kekuatan cinta menyatukan hati yang terpisah
Bukan memberi secawan gelisah lalu ternikmati, merusak diri
Kiranya ada penantian terindah pada ngarai panjang
Untukmu bisa melawan hari, membunuh perih yang leluasa merasuki tubuhmu
Sungguh menyesalnya dirimu saat ini
Terpojokkan oleh kelamnya malam semalaman
Begitu galak gelap bertahta meredupkan pelita hatimu
Sampai Rembulan tak tertarik memberikan cahayanya untuk menerangi jiwamu yang kegelapan
Sebab malam dan rembulan adalah sesuatu yang saling melengkapi
Layaknya sepasang kekasih yang tak terpisahkan
Jadi tak mungkin ada yang dikorbankan lalu berpisah dengan pasangannya untuk memberimu kedamaian dalam kelengkapan rasa disetiap gerakmu
Kerudung hitam dewi malam
Engkaulah ayunda pujaan para lelaki
Tak semestinya engkau tersungkur di bibir jalan
Kembali mengukur perjalanan kisah yang berujung sesal (*)
Makassar - 07-01-2015
*Penulis: Ilham Hidayat, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan Angkatan 2010 UNM
=======================================================================
Kirim Tulisan, Berita, Opini, Foto atau Karya Sastra Anda ke email profesi_unm@yahoo.com untuk diterbitkan di rubrik Sivitas Menulis Profesi Online. Sertakan juga foto, nama lengkap, jurusan/prodi atau jabatan Anda.
Engkaulah ayunda pujaan para lelaki
Tak semestinya engkau tersungkur di bibir jalan
Kembali mengukur perjalanan kisah yang berujung sesal (*)
Makassar - 07-01-2015
*Penulis: Ilham Hidayat, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan Angkatan 2010 UNM
=======================================================================
Kirim Tulisan, Berita, Opini, Foto atau Karya Sastra Anda ke email profesi_unm@yahoo.com untuk diterbitkan di rubrik Sivitas Menulis Profesi Online. Sertakan juga foto, nama lengkap, jurusan/prodi atau jabatan Anda.