 |
| Mahasiswa Sastra Inggris FBS, Wahyu Gandi G. (Ist.) |
Alisa adalah sebuah nama tanpa sebuah ibu, tanpa sebuah arti dan makna filosopis. Alisa hanya sebuah pemberian, sebuah permintaan dan bahkan tidak hidup namun ada.
Alisa,
Kucuran hatinya jatuh ketika menyambut tetesan keramahanku, menduakan keesaan dirinya tanpa sebuah kedekatan batin dan lahirianya. Menidurkanku dengan belaian dan suaranya, itu ketika aku telah tak sadar. Menemani, di waktu indah di waktu yang tak berjarum dan tak berdetik.
Alisa, yang bukan wanitaku
Selama namamu berkumandang dalam ketidaksadaranku Selama sosokmu masih malu muncul dan tersenyum dalam nyataku. Aku tak akan berhenti untuk berucap bahwa, engkau mimpi burukku yang terindah.
Alisa, yang baik
Engkau meminta atau mengharap? Apakah arti namamu menghadirkan kecemburuan kepada wanitaku di dunia sini? Sekarang, aku bersama angin sedang menorehkanmu tepat di bawah pohon primadona kampusku. Sejuk namun kaku, karena kesendirianku.
Alisa,
Setiap tarikan dan hembusan menghasilkan sebuah kehidupan, tak terlihat namun mampu merasakan sebuah arti keadaanmu di dalam dadaku. Aku bergeming dan berucap agar segera menemukanmu.
Dalam setiap jejak yang kuterpakan.
Penulis: Wahyu Gandi G. Mahasiswa Sastra Inggris 2013, Fakultas Bahasa dan Sastra. Anggota eLTIM FBS UNM
Alisa,
Kucuran hatinya jatuh ketika menyambut tetesan keramahanku, menduakan keesaan dirinya tanpa sebuah kedekatan batin dan lahirianya. Menidurkanku dengan belaian dan suaranya, itu ketika aku telah tak sadar. Menemani, di waktu indah di waktu yang tak berjarum dan tak berdetik.
Alisa, yang bukan wanitaku
Selama namamu berkumandang dalam ketidaksadaranku Selama sosokmu masih malu muncul dan tersenyum dalam nyataku. Aku tak akan berhenti untuk berucap bahwa, engkau mimpi burukku yang terindah.
Alisa, yang baik
Engkau meminta atau mengharap? Apakah arti namamu menghadirkan kecemburuan kepada wanitaku di dunia sini? Sekarang, aku bersama angin sedang menorehkanmu tepat di bawah pohon primadona kampusku. Sejuk namun kaku, karena kesendirianku.
Alisa,
Setiap tarikan dan hembusan menghasilkan sebuah kehidupan, tak terlihat namun mampu merasakan sebuah arti keadaanmu di dalam dadaku. Aku bergeming dan berucap agar segera menemukanmu.
Dalam setiap jejak yang kuterpakan.
Penulis: Wahyu Gandi G. Mahasiswa Sastra Inggris 2013, Fakultas Bahasa dan Sastra. Anggota eLTIM FBS UNM
======================================================================
Kirim Tulisan, Berita, Opini, Foto atau Karya Sastra Anda ke email profesi_unm@yahoo.com untuk diterbitkan di rubrik Sivitas Menulis Profesi Online. Sertakan juga foto, nama lengkap, jurusan/prodi atau jabatan Anda.