Fakultas Teknik UNM. (Foto: Febriawan-Profesi) |
Mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Wawan (samaran) misalnya. Ia mengeluhkan kebanyakan alat praktikum tidak bisa digunakan karena sudah rusak.
Bahkan ia mengungkapkan, mahasiswa kerap disuruh membayar perbaikan alat yang rusak saat digunakan. "Alatnya kami gunakan sesuai prosedur, hanya karena memang alat lama jadi gampang rusak. Masa' mahasiswa yg disuruh ganti. Kan ada anggaran pengadaan dan perawatan alat dari pembayaran mahasiswa," keluhnya.
Lebih mengherankan lagi, beberapa alat malah disewakan kepada instansi luar. "Kita saja butuh, malah dipinjamkan ke pihak lain," katanya.
Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II), Syahrul saat diskusi menjelaskan, kewajiban mahasiswa mengganti alat karena kelalaian pengguna. "Makanya kalau gunakan alat itu harus sesuai prosedur," jawabnya.
Terkait alat yang disewakan ke instansi luar. Ia mengaku tidak mengetahui masalah tersebut. "Memang ada bagian yang bertugas mengurus alat itu. Mungkin saja hasil dari sewa itu yang digunakan untuk biaya perawatan alat. Tapi semua keluhan mahasiswa akan ditindaklanjuti," janjinya. (*)
*Reporter: Andi Baso Sofyan