Dosen STIA Prima Sengkang, Imran Ismail memaparkan isi disertasinya di Lantai 5 Gedung PPs UNM, Kamis (4/12). (Foto: ist) |
Dalam ujian terbuka tersebut, Imran mengangkat judul disertasi "Kemitraan Pengelolaan Keberlanjutan Fungsi Aset Publik di Kota Makassar". Dalam sambutannya, ia mengutarakan, berdasarkan grand design pembangunan berkelanjutan Kota Makassar, pemerintah kota tercatat telah melakukan kemitraan di bidang sosial khususnya model kemitraan pengelolaan aset publik yang mencakup milik pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Beberapa aset publik Pemkot Makassar diantaranya, kerjasama aset pasar sentral, pasar baru, pasar terong, pusat pergudangan, terminal daya, Radio Galaxy, Pulau Kayangan, Karebosi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua STKIP Prima Sengkang ini menambahkan, dari seluruh aset publik tersebut, kenyataannya masih jauh dari yang diharapkan. Akan tetapi menurut dia, hanya satu program kemitraan yang menggembirakan yaitu Model Kemitraan Pengelolaan Fungsi Aset Publik Karebosi. Imran menjelaskan, untuk aset publik Karebosi, model ini diawali dengan kerjasama antara pemerintah kota dan pihak swasta.
“Pembangunan Karebosi ditangani oleh pengusaha yang betul-betul profesional dan hak-hak pemerintah kota dapat dipenuhi sesuai jadwal yang telah direncanakan. Pemerintah kota sama sekali tidak mengeluarkan anggaran untuk membangun kemitraan tersebut. Hasilnya, saat ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat,” katanya.
Dalam ujian terbuka tersebut, turut hadir selaku dewan penguji diantaranya, Prof. Haedar Akib selaku promotor sekaligus Ketua Program Studi (Prodi) Administrasi Publik, selaku kopromotor, Prof. Rifdan, Prof. Dr. Andi Ikhsan, selaku penguji internal, Prof. Dr. Fakhri Kahar, Prof. Chalid Imran, penguji eskternal, Prof. Dr. Soesilo Zuhar.
Sementara itu, selaku pimpinan sidang promosi doktor, Prof. Dr. Suradi Tahmir, MS mengungkapkan, semangat menuntut ilmu mantan ketua STIA Prima Sengkang ini sangat tinggi.
“Meskipun telah meraih gelar guru besarnya. Dia juga tetap tekun belajar untuk meraih gelar doktornya. Di Pascasarjana, ini merupakan kali kedua seorang guru besar meraih gelar doktornya,” ungkap guru besar matematika ini.
Imran berhasil menyelesaikan studinya memperoleh IPK 3,75 dengan predikat sangat memuaskan. Mahasiswa angkatan 2012 ini sekaligus menjadi alumni doktor ke 271 UNM dan doktor ke 158 untuk prodi ilmu administrasi publik. (*)
*Reporter: Nurfadly