Berita Terbaru!! :
Home » » The Community, Ruang yang Menanggalkan Kenangan

The Community, Ruang yang Menanggalkan Kenangan

Admin by Thinkpedia Indonesia on Wednesday 8 October 2014 | 13:34

The Giver
(int)
Produser     : Jeff Bridges, Neil Koenigsberg, Nikki Silver
Sutradara    : Philip Noyce
Pemeran     : Jeff Bridges, Meryl Streep, Brenton Thwaites, 
                     Alexander Skarsgard, Odeya Rush, KatieHolmes, 
                     Taylor Swift

Apa jadinya jikalau manusia terus melanjutkan hidup tanpa membekaskan ingatan dalam tiap esok harinya? Apa jadinya jikalau manusia tetap bernapas dengan tak menciptakan ruang kenangan yang tersisa? Apa jadinya jikalau manusia tak mengenal beragam entitas hingga habis masa usianya?

“If you can’t feel, what’s the point?” - Jonas.

Dalam film The Giver, dikisahkan suatu sistem komunitas seperti demikian. Tak ada kenangan, ingatan, emosi, warna, ras, suku, agama, musik, cinta, kesakitan, kehangatan, kesedihan. Setiap manusia yang tergabung dalam komunitas tersebut telah didesain sedemikian rupa oleh para tetua mereka agar tak mengenal hal-hal tersebut. Konfigurasi yang telah dirancang “canggih” tersebut ditujukan untuk menciptakan dunia penuh kedamaian tanpa ada kriminalitas dan peperangan.

Suatu waktu, ketika remaja dalam komunitas itu beranjak dewasa, mereka akan dikumpulkan untuk merayakan kelulusan pergantian fase. Dalam perayaan tersebut , remaja-remaja akan diberikan pekerjaan yang pantas sesuai dengan watak masing-masing dari pengamatan para tetua selama masa-masa “sekolah” sebelumnya. 

Jonas (Brenton Thwaites), Fiona (Odeya Rush), Asher (Cameron Monaghan) merupakan tiga sahabat sejak masa kecil. Fiona terpilih sebagai pengasuh dan Asher sebagai pilot robot. Sementara itu, berkat empat kemampuan yang sama-sama dimiliki oleh Jonas, yaitu kepintaran, ketulusan, kebenaran, dan kemampuan melihat lebih jauh, ia ditetapkan sebagai penerima kenangan/the receiver  selanjutnya.
Jonas pun dibebankan melakukan training tiap harinya dengan bantuan seorang pemberi 

kenangan/the giver  (Jeff Bridges). Dalam training itu, Jonas diberikan ingatan dan kenangan manusia pada umumnya. Ia mulai memahami ranah emosi, cinta, dan luka hingga membuatnya sadar tentang kehidupan semu yang selama ini dijalani dalam komunitas. Itu pun lantas menggugah alam sadarnya untuk menyadarkan orang komunitasnya tentang kebenaran yang tersembunyi rapi. Namun niat Jonas tidak bisa tidak ditentang oleh para tetua, apalagi si pemimpin (Meryl Streep). Meskipun demikian, Jonas tetap memegang teguh keputusannya dengan konsekuensi harus mengorbankan sahabat, unit keluarga, cinta, bahkan hidupnya sendiri.

With love comes faith and hope,” – The Giver. ***

The Giver digarap dari buku dengan judul yang sama karangan Lois Lowry. Meskipun terkesan klise, intrik percintaan antara sepasang sahabat cukup mampu menjadi bumbu pelengkap dalam film ini. Tak tanggung-tanggung, kemunculan Rosemary yang diperankan oleh Taylor Swift sebagai The Reciever  sebelumnya pun cukup menarik animo. Latar tempat the community turut ditampilkan dengan matang sesuai konsep futuristik . Sebagian penonton mungkin beranggapan alur The Giver memiliki kesamaan dengan Divergent. Namun di balik itu, The Giver tetap menonjolkan “the power of memories” yang menjadi pesan utama.

Memories are not just about the past – they determine our future,” – The Giver.

Bahkan kenangan paling pahit sekalipun patut dikenang untuk berguru darinya. Mengunjungi kenangan nyatanya memang perlu untuk introspeksi diri, bukan? (*)

*Awal Hidayat



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap