Simpadu UNM saat tidak bisa terakses. |
“Sejak hari Sabtu kemarin, Simpadu memang tidak bias diakses karena kami tidak ingin mahasiswa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) Online sebelum seluruh nilai di semester sebelumnya diakumulasi,” terang Ketua ICT, Rusli.
Rusli menjelaskan, secara peraturan administrasi KRS Online mulai bisa di edit setelah seluruh nilai dari dosen sudah diserahkan kepada operator sehingga nantinya tidak ada lagi yang namanya kecurian SKS. Jika nilai belum terinput sepenuhnya maka besar kemungkinan SKS yang bisa di program mahasiswa akan berbeda dengan apa yang seharusnya.
“Saya contohkan, mahasiswa yang mengedit KRS online dengan masih memiliki 1 nilai yang terinput dengan nilai A, sedangkan nilai mata kuliah lainnya belum terinput maka bisa memprogram 24 SKS. Padahal tidak menutup kemungkinan nilai mata kuliah yang belum terinput tersebut adalah nilai sempurna,” jelasnya.
Dosen di jurusan matematika ini menghimbau kepada seluruh dosen agar bertanggungjawab kepada mahasiswanya dengan menyetor nilai tepat waktu. Keterlambatan menyetor nilai akan berdampak pada ketidakstabilan pengisian KRS.
“Masih ada sangan banyak dosen yang belum menyetor nilai, hal ini menjadi kendala besar. Kami juga tidak ingin serta merta membuka akses untuk mengedit KRS jika nilai belum terinput. Kemungkinan terburuknya akan terjadi kecurangan dalam memprogram jumlah SKS,” himbaunya.(*)