PR III, Heri Tahir (kedua dari kiri). (Yasir-Profesi) |
Berbagai macam tuntutan mahasiswa pun dilontarkan kepada Hery Tahir. Dimulai dari persoalan transparansi Uang Kuliah Tunggal (UKT), kasus pembekuan lembaga di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), dan penyerangan oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan pengrusakan fasilitas kampus di sektor Parangtambung.
Salah satu orator perwakilan dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menyatakan Hery Tahir tidak dapat menyelesaikan segala bentuk konflik horizontal yang terjadi di dalam kampus. “Mahasiswanya sibuk perang, birokrasinya sibuk menggoyangkan kaki sambil menghitung uang,” begitulah potongan kalimat orasinya.(*)
*Reporter: Susi Amriani