Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FSD, Andi Ihsan (ist) |
Hal itu diungkapkan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III) FSD, Andi Ihsan, pada saat ditemui ditempat mengajarnya, Yamaha Music Schooll Mall Ratu Indah (MaRI), Kemarin (19/12).
"Banyak yang merasa cinta terhadap kampus UNM, tapi hanya sebatas perkataan. Padahal kalau memang merasa cinta jangan hanya dibahasakan, tetapi lahir dari perilaku, sikap dan kinerja yg kita lakukan," tambahnya.
Ia pun melanjutkan, sivitas jangan berharap UNM kedepannya akan lebih baik kalau hanya saling berharap. Karena menurutnya, semua orang punya harapan. Tetapi yang mau mengubah hanya sebagian orang saja. "Percuma itu harapan, semuanya harus saling bahu membahu untuk memperbaiki agar nama UNM sebagai lembaga pencetak pendidik benar-benar bisa menjadi kebanggaan kita bersama," tandasnya.
Sekadar menyarankan, dirinya mengatakan, aturan-aturan yang sekarang diterapkan mesti lebih diperketat dan tidak saling menutupi. Melihat kejadian-kejadian yang telah terjadi misalnya, tawuran. Seakan-akan ada yang disembunyikan, padahal dalangnya hanya oknum dan mahasiswa yang tidak terlibat juga kena imbas.
Seyogyanya aturan yang paling bagus itu diterapkan mulai dari tingkatan paling bawah. "Karena prodi yang lebih mengetahui anggotanya, jadi ketegasan dimulai dari situ, kalau ada yang terlibat tawuran harus ditegasi dari awal. Tetapi pengambil keputusan juga harus bisa menjadi panutan dan bijak," saran Dosen Sendratasik ini.
"Untuk UNM lebih baik kedepannya, pegawai atau dosen jangan hanya sebagai pengajar. Lebih dari itu dia bertugas mendidik mahasiswa. Sempatkan waktu untuk merangkul mereka. Sebagai contoh, temani mereka berdiskusi, ataukah bercanda tawa bersama mereka," tutupnya. (*)
*Azhar Fadhil