Ketua Umum UKM KSR PMI unit UNM, Kamarudin mengungkapkan lembaga yang dikomandoinya itu sebelumnya juga telah ikut ambil andil dalam peringatan HUT PMI yang digelar PMI Kota Makassar dan PMI Prov. Sulsel. Tidak hanya terlibat sebagai peserta, Kamarudin mengatakan UKM KSR UNM juga ikut ambil peran sebagai panitia pelaksana dibeberapa kegiatan dalam rangkaian HUT PMI yang digelar PMI Kota Makassar ataupun PMI Prov. Sulsel.
"Kalau di PMI provinsi kami semua terjun dalam upacara peringatan HUT PMI. Sedangkan PMI kota mengadakan pelatihan spesialisasi di mana kami turun sebagai panitia serta peserta," tuturnya.
Kamaruddin mengharapkan PMI di Indonesia khususnya di Makassar bisa tetap jaya dalam hal kemanusiaan. Selain itu, Ia juga mengatakan UKM KSR UNM akan berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat tak terkecuali mahasiswa persoalan pertolongan pertama.
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 21 Oktober 1873. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Dibantu panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI (PMI-wikipedia.org). (*)
*A. Sri Mardiyanti Syam