 | |
| Pembacaan Puisi dari Sanggar Seni Kareba PMII FIP UNM saat Launcing Film di Auditorium Amanagappa UNM, rabu (13/2) (Foto: Yasir-Profesi) |
Ketua panitia penyelenggara, Nasrun Nasir menyatakan kedua film ini merupakan kebudayaan masyarakat Bugis-Makassar yang sering terabaikan. “Kami juga mencoba untuk mensosialisasikan lokasi pariwisata yang ada di Sulsel yang ternyata banyak pulau-pulau yang indah namun jarang dikunjungi turis lokal dan internasional,” ungkapnya.
Bulan Terpasung, film ini menceritakan wanita sakit jiwa yang terpaksa dipasung oleh keluarganya. Berbagai cara telah dilakukan keluarganya untuk menyembuhkan wanita ini, tetapi tidak ada tanda sedikitpun terlihat wanita ini akan sembuh. Tiba-tiba, seorang pemuda mendapatkan kabar dari sebuah berita di Koran tentang wanita itu yang ternyata telah diperkosa oleh seniornya di kampus. Aib wanita ini lantas mengundang emosi warga setempat yang tidak mau kampungnya terkena sial. Dengan berbondong-bondong, warga kampung mengarak wanita itu dan mengusirnya keluar dari kampung halamannya.
Film kedua berjudul Saugi yang menceritakan tentang seorang pemuda yang menemukan wanita yang terdampar di tepi pantai. Berniat ingin menolong, pemuda itu malah difitnah ingin melakukan kejahatan kepada wanita yang hilang ingatan itu. Pemuda yang mempunya ibu yang buta itu kemudian diarak oleh warga kampung menuju rumah kepala desa. Karena desakan warga, kepala desa itu memutuskan mengurung pemuda itu meskipun tanpa bukti yang jelas. Pemuda itu tetap ikhlas menerima hukuman, meskipun dirinya tidak terbukti bersalah. (*)
*Reporter: Irwan Sukardi / Muhammad Yasir