Salah satu peserta melakukan pengenalan sekolahnya terhadap peserta lain. (Dok Profesi) |
PROFESI-UNM.COM - Diklat Jurnalistik Abu-abu (DJAa) 2014 yang digelar
oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas
Negeri Makassar (UNM) punya cara unik untuk memperkenalkan daerah masing-masing
peserta, yaitu mereka diwajibkan membawa kue tradisional.
Ketua Panitia DJAa 2014 Andi Baso Sofyan mengatakan,
cara itu memang tiap tahunnya selalu menjadi salah satu syarat bagi peserta
sebagai tanda ciri khas dari daerah masing-masing."Kue ini sebagai simbol
khas masing-masing daerah, mengingat peserta berasal dari berbagai daerah
bahkan ada juga diluar sulawesi, nah tentu saja mereka punya tradisi yang unik,
misalnya saja makanan seperti kue tradisional," katanya.
Menurutnya, cara tersebut tidak memberatkan peserta
karena jumlah kue yang akan dibawa tidak banyak, hanya contoh kecilnya saja.
"Saya kira ini tidak memberatkan peserta, karena jumlahnya juga tidak
sampai sekian kilogram, tapi cukuplah membawa sampelnya saja," jelas
Mahasiswa Geografi ini.
Selain itu, sudah menjadi bekal utama bagi peserta
untuk membawa peralatan dalam membantu kerja-kerja kejurnalistikan nantinya seperti laptop serta
kamera. Karena diakhir acara akan ada lomba fotografi, menulis berita serta
lomba mading. (*)
*Kasdar Kasau