PROFESI-UNM.COM - Kamis (13/8) malam, beberapa birokrat kampus, mulai dari Pembantu Rektor hingga Pembantu Dekan melakukan inspeksi mendadak di area kampus gunung sari. Inspeksi tersebut dilakukan guna untuk meninjau aktivitas malam para mahasiswa yang biasanya melakukan aktivitas malam.
Dalam penyisiran yang berlangsung sekitar pukuk 01.00 wita dini hari itu, menurut pengakuan Dahlan, kordinator satuan keamanan kampus, ditemukan mahasiswa yang dicurigai "kumpul kebo" lantaran tidur di tempat yang sama, serta mahasiswa yang didapati pesta minuman keras bertempat di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Profesi Online, 14/8).
Mendengar komentar Dahlan yang terkesan menyudutkan, penghuni PKM protes. Ketua UKM SAR, Adi Muammar Mirsan salah satunya. Ia mengungkapkan, pada saat sidak, tidak ada mahasiswa yang ditemukan mesum. Mahasiswa jurusan matematika ini mengaku tersinggung terhadap pemberitaan Profesi. Lanjutnya, pihaknya mengakui mahasiswa yang ditemukan tidur cowok dan cewek dalam satu ruangan ialah anggota SAR. Hanya saja, bagi mereka itu hal lumrah.
"Memang ada orang yang ditemukan tidur dalam ruangan dan itu anggota saya. Tapi salah kalau anggapannya dua orang yang ditemukan itu tidur berdempetan seperti orang pacaran. Itu anggotaku, memang berada di sekret tidur malam itu, dan yang cowok di depan televisi, kalau yang cewek ada di rungan kecil yang tersekat di dalam sekretariat.
Jadi, tidak tidur berduaan. Dan wajar kalau di sekretariat ada cowok dan cewek tidur. Namanya juga sekret," jelas lelaki yang akrab disapa Sarla ini.Dirinya juga menampik tudingan yang menyatakan bahwa penghuni PKM melakukan pesta minunan keras (miras) pada malam itu. Walau ia mengakui kedatangan para birokrat kampus ketika itu mendapati mahasiswa yang sedang dalam keadaan mabuk.
"Memang ada yang kedapatan mabuk malam itu, tetapi bukan anak PKM," tegasnya. Lelaki yang menetap di PKM itu juga menjamin, mahasiswa yang kedapatan mabuk malam itu adalah mahasiswa yang bukan penghuni eks gedung PSB dan bukan fungsionaris Unit Kegiatan Mahasiswa.
"Sebenarnya bukan anak PKM yang minum (miras, red). Hanya saja ketika sidak, mahasiswa itu lari dan dicegat di belakang PKM jadi dikira penghuni PKM," terangnya. (*)
*Sutrisno Zulkifli
Dalam penyisiran yang berlangsung sekitar pukuk 01.00 wita dini hari itu, menurut pengakuan Dahlan, kordinator satuan keamanan kampus, ditemukan mahasiswa yang dicurigai "kumpul kebo" lantaran tidur di tempat yang sama, serta mahasiswa yang didapati pesta minuman keras bertempat di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Profesi Online, 14/8).
Mendengar komentar Dahlan yang terkesan menyudutkan, penghuni PKM protes. Ketua UKM SAR, Adi Muammar Mirsan salah satunya. Ia mengungkapkan, pada saat sidak, tidak ada mahasiswa yang ditemukan mesum. Mahasiswa jurusan matematika ini mengaku tersinggung terhadap pemberitaan Profesi. Lanjutnya, pihaknya mengakui mahasiswa yang ditemukan tidur cowok dan cewek dalam satu ruangan ialah anggota SAR. Hanya saja, bagi mereka itu hal lumrah.
"Memang ada orang yang ditemukan tidur dalam ruangan dan itu anggota saya. Tapi salah kalau anggapannya dua orang yang ditemukan itu tidur berdempetan seperti orang pacaran. Itu anggotaku, memang berada di sekret tidur malam itu, dan yang cowok di depan televisi, kalau yang cewek ada di rungan kecil yang tersekat di dalam sekretariat.
Jadi, tidak tidur berduaan. Dan wajar kalau di sekretariat ada cowok dan cewek tidur. Namanya juga sekret," jelas lelaki yang akrab disapa Sarla ini.Dirinya juga menampik tudingan yang menyatakan bahwa penghuni PKM melakukan pesta minunan keras (miras) pada malam itu. Walau ia mengakui kedatangan para birokrat kampus ketika itu mendapati mahasiswa yang sedang dalam keadaan mabuk.
"Memang ada yang kedapatan mabuk malam itu, tetapi bukan anak PKM," tegasnya. Lelaki yang menetap di PKM itu juga menjamin, mahasiswa yang kedapatan mabuk malam itu adalah mahasiswa yang bukan penghuni eks gedung PSB dan bukan fungsionaris Unit Kegiatan Mahasiswa.
"Sebenarnya bukan anak PKM yang minum (miras, red). Hanya saja ketika sidak, mahasiswa itu lari dan dicegat di belakang PKM jadi dikira penghuni PKM," terangnya. (*)
*Sutrisno Zulkifli