Berita Terbaru!! :
Home » , » Mahasiswa KKN Terpadu VII Survei SMAN 2 Pangkajene

Mahasiswa KKN Terpadu VII Survei SMAN 2 Pangkajene

Admin by Imam Rahmanto on Tuesday, 2 July 2013 | 05:38

SMAN 2 Pangkajene, yang menjadi lokasi PPL mahasiswa KKN Terpadu angkatan VII UNM Kecamatan Pangkajene. (Foto: Imam - Profesi)
PROFESI-UNM.COM - Sebagai langkah awal untuk membangun kedekatan dengan pihak sekolah, mahasiswa KKN Terpadu angkatan VII Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan survei lokasi SMAN 2 Pangkajene, Senin (1/7). Sekolah unggulan di Kabupaten Pangkep tersebut bakal menjadi salah satu lokasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa UNM yang diajukan ke Kabupaten Pangkep. Untuk sektor kelurahan Pa’doangdoangan, mahasiswa KKN Terpadu akan menguji pengalamannya sebagai guru di SMAN 2 Pangkajene.

“Kita melakukan survey sekaligus untuk bertemu dengan guru pamong masing-masing mata pelajaran. Karena untuk sektor SMAN 2 Pangkajene sendiri, ada 4 jurusan yang disediakan pihak UNM untuk membantu kerja-kerja guru di sekolah, yakni jurusan Matematika, Seni, Fisika, dan Sosiologi,” ungkap Koordinator Sekolah, Arif Hidayat.

Mahasiswa jurusan Fisika ini menambahkan, untuk saat ini, mahasiswa PPL hanya sebatas melakukan survei lapangan terlebih dahulu. Program kerja mengajar baru bisa dilaksanakan secara intensif usai bulan Ramadhan nanti. “Sekolah ini (SMAN 2 Pangkajene, red) masih libur. Jadi, tidak kondusif jika harus mengajar di waktu-waktu libur,” ujarnya. Selain itu, selama bulan Ramadhan nati, mahasiswa KKN Terpadu angkatan VII Kelurahan Pa’doangdoangan, Kecamatan Pangkajene bakal menjalankan program kerjanya yang bersinergi dengan pihak sekolah, Pesantren Ramadhan. Rencananya, kegiatan tersebut akan dilaksanakan tanggal 11-20 Juli.

Meskipun tergolong sekolah unggulan, namun SMAN 2 Pangkajene tidak menerapkan sistem kelas sebagaimana pada sekolah-sekolah unggulan lainnya. Sekolah tersebut tidak menerapkan sistem ranking dan pengurutan kelas pada lazimnya. Penamaan kelas berdasarkan nama ilmuwan-ilmuwan dunia, seperti kelas X. B.J  Habibie, atau kelas X. Einstein.

“Kita hanya berusaha membangun iklim akdemik yang baik di sekolah ini. Dengan begitu, siswa bisa betah belajar, dan pemikiran-pemikiran kritisnya terbangun dengan baik, tanpa terkungkung oleh paksaan atau tuntutan belajar,” ungkap Zaenal, Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan yang merangkap sebagai guru Ekonomi. (*)


*Reporter: Imam Rahmanto





Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap