Sulsel. (int) |
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pengumuman penempatan lokasi KKN akan diumumkan setelah proses pembekalan materi KKN selesai. “Untuk tahun ini, pengumumannya juga melalui situs resmi UNM. Kita tidak mau lagi tempel-tempel di dinding, seperti sebelum-sebelumnya. Apalagi di Phinisi ini. Nanti malah bikin kotor,” katanya setengah bercanda. Selain itu, ia berjanji juga akan meminimalisir pertukaran-pertukaran lokasi secara “illegal” yang terjadi selama masa pengumuman tersebut.
Penempatan lokasi KKN tiap mahasiswa, menurut Rusyadi, sudah sesuai dengan standar prosedur yang dibutuhkan. Proses wawancara menjadi tolok ukur penentuan lokasinya. Lewat wawancara tersebut, mahasiswa akan digali minat, potensi, maupun kelemahan yang dimilikinya, sehingga penempatan yang ditetapkan bisa tepat sasaran. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim LPM, ada 10 lokasi di Sulsel yang akan menjadi tujuan pengabdian mahasiswa UNM selama 2-3 bulan ke depan.
Rusyadi menambahkan, jumlah mahasiswa yang akan menempati setiap titik di lokasi KKN juga telah ditentukan jauh hari sebelumnya. Khusus untuk KKN Terpadu, sebanyak 25 mahasiswa akan disiagakan di setiap lokasi yang tidak jauh keberadaannya dengan sekolah. Sementara untuk KKN reguler, jumlah mahasiswanya ditentukan berdasarkan luas daerah ataupun tantangan yang bakal didapati para pengabdi masyarakat itu.
Dijadwalkan, pembekalan KKN dilangsungkan setelah pelaksanaan ujian tulis SBMPTN pada 18-19 Juni mendatang selesai. Pengumuman lokasi KKN pun akan menanti proses pembekalan tersebut rampung. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto