Aliansi BEM dan Maperwa FMIPA berorasi di depan pelataran FMIPA UNM. (Dian - Profesi) |
“Dewasa ini institusi pendidikan tidak ada bedanya dengan mesin pencetak ijazah. Agar produknya laris, maka slogan-slogan yang disampaikan: cepat lulus, status terakreditasi, mendapat ilmu yang berkualitas dan berkuantitas, siap kerja, dsb,” Demikian bentuk kekecewaan yang mereka tulis diselebaran yang mereka sebarkan.
Ardianto Hakim selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia mungutarakan bahwa tidak adanya reformasi yang terjadi dalam dunia pendidikan. “Seyogyanya masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak. Akan tetapi, sekarang pendidikan hanya seperti barang dagangan saja,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Anto ini dalam orasinya.
Selain tuntutan atas kurangnya kualitas pendidikan yang terjadi saat ini, mereka juga menuntut agar tidak diberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi. (*)
*Reporter: Nurul Hidayah